Alat-alat laboratorium

Fungsi 

Biasanya dipasang di pipet ukur untuk menyedot larutan.
Prinsip Kerja : 
Memiliki 3 saluran dan masing-masing saluran memiliki katup. Katup A (aspirate) untuk mengeluarkan udara, katup S (suction) untuk menyedot cairan, katup E (exhaust) untuk mengeluarkan cairan.

Pipet Volume
Fungsi :
Memindahkan atau mengambil larutan dengan takaran volume yang diinginkan atau diketahui.
Prinsip Kerja :
Cairan disedot dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diinginkan. Terdapat skala pada permukaan pipet untuk mengetahui takaran volume yang diinginkan. Skala mulai 0,1 mL sampai 10 mL.


Cawan Petri
Fungsi :
Cawan Petri digunakan sebagai tempat untuk mengkultur bakteri, khamir, dan kapang. Cawan Petri juga digunakan sebagai tempat menghitung mikroba menggunakan metode TPC (Total Plate Count).
Prinsip Kerja :
Cawan Petri terdiri dari dua bagian, bagian atas dan bagian bawah. Bagian bawah berfungsi sebagai wadah media untuk kultur mikroba, sedangkan bagian atas yang ukurannya lebih besar berfungsi sebagai penutup.

Erlenmeyer
Fungsi :
Erlenmeyer merupakan alat yang digunakan sebagai tempat pembuatan media pertumbuhan bakteri. Erlenmeyer juga menjadi tempat untuk memanaskan larutan, dan tempat mencampur larutan satu dengan larutan lainnya agar larutan menjadi homogen.
Prinsip Kerja :
Erlenmeyer terbuat dari kaca yang tahan panas, sehingga dapat digunakan untuk memanaskan larutan. Volumenya dapat disesuaikan pada label takarannya.

Tabung Reaksi
Fungsi :
Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat menumbuhkan bakteri, baik dengan cara media agar tegak maupun media agar miring.
Prinsip Kerja :
Ketika memanaskan tabung reaksi, tabung reaksi harus berada dalam keadaan miring diatas nyala api dan mulut tabung menghadap ke bagian kosong tanpa ada orang.
Alat-alat di Laboratorium

B.KESELAMATAN KERJA
Keselamatan Kerja di Laboratorium
1. Menjaga Kebersihan/Kondisi Lab
Saat kita berada di lab, hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi lab yang akan kita gunakan, dilihat dari suasananya pun kita bisa memahami lab ini layak pakai atau tidak. Apalagi di lab itu kan banyak alat-alat yang berbahaya. Kalau saja tata letak semua peralatan itu dibiarkan begitu saja bukan pada tempatnya, nah inilah yang memicu terjadinya kecelakaan.
2. Mengikuti Intruksi (Tanda Berbahaya)
Ini juga tak kalah pentingnya, sebelum kita memasuki area lab, kita harus paham betul tanda-tanda seperti itu. Untuk dapat menghindar dari serangkaian kecelakaan yang tak terduga. 
3. Pakai Alat Perlindungan Diri (Jas Lab, Sarung Tangan, Kacamata)
Menggunakan perlengkapan diri saat di lab (APD) itu nomor satu, harus wajib kudu mesti pokoknya. Karena kalau kita tidak memakai itu, seandainya ada zat-zat kimia yang tumpah dan tidak sengaja mengenai bagian tubuh kita, itu malah lebih beresiko tinggi.
4. Alat Pemadam Api
Di setiap ruangan harusnya si punya alat pemadam api, apalagi di ruangan yang hampir seluruh isinya penuh dengan benda-benda berbahaya. Tapi hati-hati juga sama alat ini, tidak boleh disalahgunakan, harus sesuai prosedur penggunaan.
5. Safety Shower
Alat ini dipakai untuk membersihkan tubuh saat terkontaminasi oleh cairan/larutan kimia, sehingga bisa meminimalisir luka yang lebih parah nantinya.